Sepanjang Oktober, Bandara Soetta Termasuk Paling Sibuk di Dunia

0
Calon penumpang mengantre di layanan pelanggan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Citylink melakukan penyesuaian beberapa jadwal penerbangan serta memberlakukan pembebasan biaya reschedule mupun refund tiket bagi penumpang yang terdampak kemacetan akses menuju bandara Soekarno Hatta pada selasa (10/11/2020). SP/Joanito De Saojoao.

Pelita.online – Pasar penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berada dalam tren positif berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh lembaga penyedia data penerbangan global yang berbasis di Inggris, OAG.

Sesuai laporan OAG Frequency & Statistics, kapasitas kursi penerbangan (seat capacity) yang tersedia di Bandara Soekarno-Hatta pada Oktober 2020 tercatat sekitar 2 juta kursi atau naik 0,2% dibandingkan dengan September 2020. Di sisi lain, kapasitas kursi pada Oktober 2020 yang sebanyak 2 juta kursi itu sudah mencapai sekitar 57% dari posisi Oktober 2019 saat tidak ada pandemi Covid-19, yakni sebanyak 3,55 juta kursi.

Laporan OAG Frequency & Statistics itu juga mengindikasikan aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta pada Oktober 2020 terlihat lebih sibuk dibandingkan dengan bandara-bandara lainnya dari sisi ketersediaan kursi penumpang pesawat.

Kapasitas kursi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta pada Oktober 2020 (sekitar 2 juta kursi), lebih banyak dibandingkan dengan bandara lain semisal Bandara Changi (314.084 kursi), Hong Kong (499.370 kursi), Seoul (861.355 kursi), Amsterdam (1,59 juta kursi), Paris Charles de Gaulle (1,32 juta kursi), Chicago O’Hare, (1,91 juta kursi), Frankfurt (1,30 juta kursi), Istanbul (1,51 juta kursi), dan Dubai (1,5 juta kursi).

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, jumlah kapasitas kursi penerbangan yang meningkat sekaligus mengindikasikan membaiknya permintaan masyarakat atas penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta.

Demand tumbuh diikuti peningkatan supply, dan ini dapat berjalan dengan baik di Bandara Soekarno-Hatta. Saat minat masyarakat untuk terbang naik, PT Angkasa Pura II dan maskapai mampu menyediakan kursi penerbangan yang dibutuhkan sehingga tercipta iklim positif di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Muhammad Awaluddin dalam keterangan resmi, Minggu (15/11).

Dia menambahkan, peningkatan permintaan terhadap penerbangan didorong karena masyarakat yang semakin percaya untuk naik pesawat di mana sektor penerbangan dapat memberikan rasa aman dan nyaman di tengah pandemi sejalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan kesigapan yang dijalankan oleh Bandara Soekarno-Hatta, maskapai, dan seluruh stakeholders penerbangan lainnya, yaitu AirNav Indonesia, TNI/Polri, pihak groundhandling, dan sebagainya.

Adapun sejak Juli 2020 telah dicanangkan Safe Travel Campaign di Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura II bersama stakeholders, antara lain Otoritas Bandara Wilayah I, Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta Satgas Udara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan KKP Kementerian Kesehatan.

Pulihnya pasar penerbangan, lanjut Muhammad Awaluddin, juga sebagai hasil dari berjalannya strategi perseroan dalam mengoptimalisasikan slot time penerbangan, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup, dan meningkatkan frekuensi di rute yang ada.

Sementara itu, dorongan diberikan pemerintah melalui kebijakan stimulus passenger service charge (PSC) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Kebijakan pemerintah memberikan insentif PSC membuat harga tiket pesawat lebih rendah sehingga mendorong pasar penerbangan,” jelas Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin mengatakan, PT Angkasa Pura II akan selalu menjaga operasional Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara jangkar di rute domestik.

“Peningkatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berarti juga peningkatan penerbangan di bandara-bandara lainnya. Karena itu, PT Angkasa Pura II sangat fokus dalam menjaga operasional dan konektivitas Bandara Soekarno-Hatta termasuk di tengah pandemi ini melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Muhammad Awaluddin.

Dia menyebutkan, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta juga mendapat pengakuan dunia internasional yakni dari Airport Council International (ACI) yang memberikan sertifikat Airport Health Accreditation (AHA).

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY