Dua Provokator Demo Lewat Medsos Diciduk, Seorang Pelaku Masih Diburu

0
Pengunjuk rasa menembakkan kembang api ke arah petugas kepolisian saat terjadi bentrok di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10/2020). Bentrokan terjadi saat polisi berusaha membubarkan massa yang menolak Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.

Pelita.online – Polisi masih memburu satu orang admin akun Facebook STM Sejabodetabek, yang menghasut atau memprovokasi para pelajar untuk melakukan tindakan anarkistis dalam aksi unjuk rasa. Termasuk, menelusuri aktor intelektual di belakang mereka.

“Untuk admin Facebook STM Sejabodetabek ada tiga adminnya, dua sudah kita tangkap, yang satu lagi masih kita lakukan pengajaran,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/10/2020).

Dikatakan Yusri, polisi sudah mengantongi identitas satu orang admin Facebook STM Sejabodetabek yang sedang diburu ini. “Sudah semua. Iya pelajar juga,” ungkapnya.

Yusri menyampaikan, penyidik juga sedang menyelidiki dan menelusuri siapa aktor intelektual di balik para tersangka penghasut atau provokator lewat media sosial ini.

“Bagian atasnya (aktor intelektual) nanti akan kita kejar. Kita masih melakukan penyelidikan, kita akan kejar sampai mana pun. Karena ini kalau dilihat bagaimana isi dari grupnya itu, bawa apa, ketemu polisi nanti seperti apa. Bikin rusuh bakar ini dan itu, ada di grup itu. Macam-macam disampaikan dalam grup itu. Memang sudah penghasutan, termasuk tanggal 8, 13 dan 20 Oktober kemarin sudah disebarkan semuanya. Itu bentuk penghasutan. Nah kita cari atasnya ini, adminnya dulu. Kita selidiki lagi nanti sampai atasnya,” katanya.

Sebelumnya penyidik telah menangkap dua orang admin Facebook STM Sejabodetabek berinisial MI dan WH, Senin (19/10/2020). Selain itu, polisi juga mengamankan RN, pelaku penghasutan dan provokasi melalui akun Instagram panjang.umur.perlawanan yang memiliki 11.000 followers.

Menurut Yusri, setelah mereka diamankan, kelompok anarko yang diduga akan membuat kerusuhan dalam aksi unjuk rasa, Selasa (20/10/2020) kemarin, jumlahnya berkurang.

“Dengan admin diamankan kemarin, Alhamdulillah kemarin berkurang yang datang (demo) ke sini. Tetapi kalau ada yang mau coba-coba lagi menghasut, memprovokasi kami akan kejar terus,” tandasnya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY