Jokowi Soroti Masalah Kelangkaan Tahu dan Tempe

0
Pekerja membuat tahu di Cibuntu, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2020). Kementerian Pertanian menargetkan produksi kedelai pada tahun 2020 sebesar 1,12 juta ton atau turun sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2,8 juta ton. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

pelita.online-Dalam peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kelangkaan kedelai bahan baku tempe dan tahu yang terjadi beberapa pekan terakhir.

Jokowi mengungkapkan pandemi Covid-19 yang melanda ratusan negara, membuat sektor pertanian semakin sentral. Bahkan Organisasi Pangan Dunia (FAO) memperingatkan potensi krisis pangan akibat Covid-19. Pandemi membuat banyak negara membatasi mobilitas warga, baik keluar maupun ke dalam negaranya masing-masing. Kebijakan tersebut berdampak pada distribusi antarnegara dan distribusi pangan dunia. Salah satu yang terdampak adalah distribusi kedelai yang masih diimpor dari negara lain ke Indonesia.

“Hati-hati mengenai ini. Akibat pembatasan mobilitas warga, bahkan distribusi barang antarnegara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala, dan kita tahu, beberapa minggu terakhir ini urusan yang berkaitan dengan tahu dan tempe, kedelai jadi masalah juga karena yang tadi saya sampaikan,” kata Jokowi dalam acara tersebut yang digelar secara virtual di Istana Negara, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/1/2021).

Kepala Negara mengungkapkan dengan jumlah penduduk Indonesia 270 juta jiwa lebih, maka pengelolaan pangan dan pembangunan pertanian harus dilakukan dengan serius dan detail. Terutama berkaitan dengan komoditas pertanian impor seperti kedelai, jagung, dan gula, yang jumlahnya mencapai jutaan ton. “Begitu juga bawang putih, beras, meskipun ini sudah 2 tahun kita tidak impor beras,” ujar Jokowi.

Ia meminta komoditas pertanian benar-benar dicarikan desain baik sehingga seluruh masalah atau kendala, bisa diselesaikan dengan baik. “Saya mau lihat betul apakah kondisinya konsisten bisa dilakukan tahun-tahun mendatang. Tapi barang-barang ini harus diselesaikan, urusan bawang putih, urusan gula, jagung, kedelai, dan komoditas yang lain yang masih diimpor, tolong ini jadi catatan dan dicarikan desain yang baik agar bisa kita selesaikan,” terang Jokowi.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY