Minta Diizinkan Demo di Depan Istana, Mahasiswa: Kami Berhak Kritisi Presiden

0

Pelita.online – Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tertahan kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Massa meminta diizinkan menyampaikan aspirasi di depan istana.

Pantauan detikcom, massa tertahan di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, lantaran akses ke depan Istana ditutup. Mahasiswa meminta polisi mengizinkan mereka ke depan Istana.

“Secara konstitusional kita berhak mengkritisi presiden, tolong kawal kami, beri kesempatan kami ke gerbang Istana. Semuanya kita jamin aman,” kata perwakilan massa, Ketua Dema UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sultan Rivandi di depan gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata.

Polisi mengaku punya prediksi sendiri meski mahasiswa menyebut situasi akan tetap kondusif jika mereka berdemo di depan Istana. Polisi meminta maaf tidak bisa mengizinkan keinginan mahasiswa.

“Mohon maaf dinda, dinda memprediksi bahwa ini akan aman semua. Kita polisi punya prediksi juga dong,” kata polisi yang tidak memakai seragam itu.

“5 menit saja, kita ingin memberikan secarik kertas,” kata mahasiswa lainnya.

Polisi itu lalu menegaskan situasi tidak mendukung. “Jangankan 5 menit, berapa jam pun boleh kalau situasi mendukung,” ujar polisi itu.

Sultan Rivandi menambahkan, pihaknya sudah bersedia tidak demo saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10) kemarin. Karena itu, mereka ingin menyampaikan aspirasi hari ini.

“Kita sudah turunkan ego kita tidak mengganggu pelantikan, tapi saat ini kita ingin menyampaikan aspirasi kita,” ujar Sultan lagi.

Polisi tersebut kemudian menekankan aksi hanya boleh hingga kawasan Patung Kuda. “Ini standar prosedur kami bahwa aksi hari ini cuma sampai di sini. Tidak ada toleransi,” pungkasnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY