Petugas Perbaiki Fasilitas Umum di Jakarta

0
SP/Ruht Semiono Perbaikan Halte Transjakarta Bundaran HI - Pekerja menyelesaikan perbaikan Halte Transjakarta Bundaran HI yang rusak pasca kericuhan unjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Perbaikan ini ditargerkan dapat digunakan secara normal pada Senin (12/10/2020).

Pelita.online –  Kerusuhan massa dalam aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja), di Jakarta, Kamis (8/10/2020), menyisakan kerusakan fasilitas umum di beberapa titik, di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin, Jakarta.

Operator bus Transjakarta mengalami dampak kerugian besar akibat aksi vandalisme massa. Sedikitnya 46 halte rusak, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 65 miliar. Tiga halte mengalami rusak berat yakni, Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI), Tosari, dan Sawah Besar.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Halte Bundaran HI hanya meninggalkan kerangka-kerangka besi yang tampak gosong akibat terbakar, Minggu (11/10/2020) sore. Puluhan petugas Dinas Bina Marga DKI, Dinas Perhubungan DKI, dan instansi lainnya, terlihat sibuk memperbaiki halte itu.

Puluhan petugas itu, berbagi tugas. Dua orang terlihat menaiki truk skylift untuk memperbaiki atap, ada juga yang merenovasi pagar, dan mengecat tiang-tiang penyangga. Kemudian, belasan petugas juga nampak menyemprotkan cat warna perak untuk menutup coretan-coretan massa, di barrier pembatas jalur busway.

Perbaikan Halte Hayam Wuruk. (Foto: Beritasatu/Ruht Semiono)

Kegiatan renovasi juga terlihat di Halte Karet Sudirman, Halte Tosari, Halte Sarinah, Halte Bank Indonesia, juga Stasiun MRT Bundaran HI yang nampak pecah kaca-kacanya. Rangka-rangka tanpa kaca itu sementara dipasang garis silang warna merah.

Sementara itu, bus Transjakarta tidak melalui jalur busway, melainkan melintas di jalan utama. Bus menaikkan dan menurunkan penumpang di halte-halte di sebelah kiri jalan. Tidak terlihat penumpukan penumpang di halte.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung menyiapkan tim kerja pasca-perusakan halte oleh massa, di sejumlah titik di Jakarta. Diharapkan halte sudah bisa dipergunakan, Senin (12/10/2020) besok pagi.

“Jadi halte di Bundaran HI ini kemarin terbakar habis dan kita langsung menyiapkan tim kerja untuk memastikan bahwa besok pagi sudah bisa digunakan. Jadi dikerahkan seluruh tenaga sejak hari Jumat pagi, Sabtu, Minggu, untuk memastikan bahwa tidak lagi terlihat seperti habis terbakar. Ini semuanya warnanya dicat dan besok pagi akan bisa berfungsi sehingga masyarakat bisa menggunakan seperti biasa,” ujar Anies.

Perbaikan Halte Tosari. (Foto: Beritasatu/Ruht Semiono)

Anies menyampaikan, sementara hanya separuh atau 50 persen halte yang dioperasionalkan, sementara bagian lain diperbaiki.

“Belum bisa 100 persen. Jadi dioperasikan 50 persen, yang 50 persen (lainnya) dalam proses untuk dibangun ulang. Nah proses pembangunan ulang itu perlu waktu kira-kira lima minggu. Yang separuh, yang sebagian itu diperbaiki dipasang sementara. Jadi belum permanen, sampai separuh kemudian selesai, baru nanti diperbaiki lagi,” katanya.

Selain halte bus Transjakarta, beberapa pos polisi juga tampak rusak. Seperti pospol di depan Universitas Atma Jaya, Pospol Sarinah, dan Pospol Monas Barat Daya. Pospol-pospol itu, sementara ditutup dengan terpal.

Perbaikan Pintu Masuk MRT Stasiun Setiabudi. (Foto: Beritasatu/Ruht Semiono)

Polda Metro Jaya mencatat ada 18 pospol yang dirusak dan dibakar massa pada saat kerusuhan yakni, Pospol Harmoni, Pospol Sarinah, Pospol Monas Barat Daya, pospol di depan Atmajaya, pospol di dekat pintu utama Polda Metro, pospol di GBK, kemudian pospol di Tugu Tani, pospol di Petojo, pospol di Hayam Wuruk, pospol depan RS St. Carolus, pospol di dekat Roxi, pospol Grogol, Pos Satwilantas Tomang, Pos Turjawali Tomang, Pospol Asemka, dan Pospol Olimo.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY