PSBB DKI: Transportasi Publik Dibatasi, Ganjil Genap Ditiadakan

0
Polisi lalu lintas memberikan sanki tilang kepada pengendara mobil yang melanggar aturan ganjil genap di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (10/8/2020). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mulai memberlakukan sanksi tilang untuk kendaraan bermotor yang melanggar aturan sistem ganjil genap dari jam 06.10 WIB-10.00 WIB dan 16.00 WIB-21.00 WIB. SP/Joanito De Saojoao.

Pelita.online – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memutuskan untuk ‘menarik rem darurat’ dengan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka mengendalikan Covid-19. Salah satu kebijakan dari pelaksanaan kembali PSBB itu adalah membatasi kapasitas dan waktu operasi angkutan umum serta meniadakan kebijakan ganjil genap.

“Transportasi publik akan kembali dibatasi dengan ketat jumlah dan jamnya. Ganjil genap untuk sementara, kita tiadakan,” ujar Anies dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Pemprov DKI, Rabu (9/9/2020).

Dengan peniadaan kebijakan ganjil-genap, kata Anies, bukan berarti warga bebas bepergian dengan kendaraan pribadi. Anies mengingatkan warga agar tidak keluar rumah karena Jakarta masih dalam situasi darurat Covid-19.

“Pesannya jelas, saat ini kondisi sangat darurat, lebih darurat dari awal wabah dahulu. Maka, jangan keluar rumah bila tidak terpaksa. Tetap di rumah saja, dan jangan keluar dari Jakarta bila ada kebutuhan sangat mendesak,” tandas Anies.

Lebih lanjut, Anies mengatakan pihaknya akan melakukan pembatasan pergerakan keluar-masuk Jakarta hingga batas minimal. Namun, kata dia, pembatasan ini tidak bisa hanya ditegakkan oleh Jakarta saja, tetapi juga butuh koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan daerah-daerah Bodetabek.

“Idealnya tentu saja bila kita bisa batasi pergerakan keluar masuk Jakarta hingga batas minimal. Namun, kenyataannya ini akan sulit ditegakkan hanya oleh Jakarta. Butuh koordinasi dan kerja sama erat dengan Pemerintah Pusat, utamanya Kementerian Perhubungan, dan juga dengan pemerintah daerah penyangga, yaitu kota-kota Bodetabek. Kami akan segera berkomunikasi dan berkoodinasi bersama, karena wabah ini kita alami sebagai satu daerah megapolitan bersama dan harus kita selesaikan bersama-sama juga,” pungkas Anies.

 

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY