Sepi Penumpang, Sejumlah Bus Setop Operasi dari Terminal Giwangan Yogyakarta

0

Pelita.online – Sepinya penumpang dari Terminal Giwanangan Yogyakarta membuat sejumlah perusahaan otobus (PO) menghentikan operasional. Setidaknya terdapat empat PO yang secara resmi mengajukan penghentian layanan.

“Dari catatan kami, setidaknya ada empat perusahaan otobus yang menghentikan layanan. Ada yang menyampaikan surat resmi tetapi ada juga yang tiba-tiba menghentikan layanan mereka karena tidak ada satu pun yang masuk ke terminal,” kata Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Rabu (1/4/2020).

Sejumlah perusahaan otobus yang memilih menghentikan layanan di antaranya Citra Adi Lancar menghentikan layanan hingga 6 April, begitu pula dengan PO Ramayana, Nusantara, dan Haryanto juga memilih menghentikan layanan sementara. Penghentian layanan ini merupakan dampak dari meluasnya wabah Covid-19. Saat ini, masyarakat diminta untuk tidak banyak melakukan kegiatan di luar rumah, terlebih bepergian ke luar daerah.

“Kondisi di Terminal Giwangan pun sudah sangat sepi. Ada penurunan sekitar 50 persen baik untuk keberangkatan maupun kedatangan,” katanya.

Sejak Selasa (31/3/2020) malam hingga Rabu (1/4/2020), hanya ada dua bus malam yang masuk ke Terminal Giwangan dengan membawa satu penumpang.

“Kami yang biasanya memberangkatkan sekitar 70 armada bus tujuan Jakarta setiap hari, kemarin hanya ada satu bus yang berangkat. Itu pun hanya dengan tiga penumpang. Mereka diberangkatkan ke Purworejo untuk bergabung dengan penumpang lain,” katanya.

Sedangkan sejumlah PO yang masih memberikan layanan di antaranya PO Efisiensi tujuan Cilacap dan Purwokerto namun dengan jumlah armada yang terbatas, hanya ada dua armada tujuan Purwokerto dan satu armada tujuan Cilacap.

“Biasanya, ada sekitar 60 bus yang diberangkatkan dari Giwangan setiap hari,” ucapnya.

Sedangkan untuk tujuan ke Jawa Timur, lanjut Bekti, juga mengalami kondisi serupa. Biasanya terdapat bus per lima menit, namun kali ini penumpang harus menunggu hingga empat jam.

Bus pun tidak diberangkatkan karena dinilai tidak mampu menutup biaya operasional yang harus dikeluarkan seperti membeli bahan bakar atau membayar tol.

“Sekarang, banyak bus tujuan Surabaya yang hanya parkir di terminal karena memang penumpangnya tidak ada,” ujarnya.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY