Tarif Naik, Driver Ojol Mengaku Pendapatannya Justru Turun 40 Persen

0

Pelita.online – Driver Gojek di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengaku pendapatannya menurun sejak diberlakukannya tarif baru sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019.

Juru Bicara Driver Ojol Banyumas Raya Kompak Purwono mengatakan, kenaikan tarif yang diberlakukan tidak serta merta menaikkan pendapatan driver. Sebaliknya, pendapatan driver justru menurun hingga 40 persen.

“Kenyataan di lapangan hukum ekonomi berlaku, yang terjadi di lapangan driver banyak kehilangan konsumen dalam hal ini dilihat dari segmen anak sekolah turun sekitar 90 persen, karena belum diimbangi dengan promo yang maksimal,” kata Purwono diPurwokerto, Sabtu (24/8/2019).

Menurut Purwono kebijakan pemangkasan bonus saat ini belum tepat dan memberatkan driver. Pasalnya tarif baru diberlakukan untuk layanan Go Ride saja, sedangkan layanan Go Food, Go Send dan Go Shop masih menggunakan tarif lama.

“Misal, ada driver mencapai target poin padahal order yang masuk hanya go food, maka penghasilan mereka yang tadinya Rp 144.000 ( jasa+bonus) sekarang hanya menjadi Rp 104.000 (jasa + bonus). Belum dipotong operasional seperti bensin dan lainnya,” ujar Purwono.

Untuk itu, Purwono meminta pihak aplikator mengkaji ulang skema pemberian bonus. Pemangkasan bonus dari Rp 80.000 untuk 20 poin menjadi hanya Rp 40.000 dinilai memberatkan driver.

Penyesuaian insentif

Sebelumnya, Head Regional Corporate Affairs Gojek Arum K Prasodjo mengatakan, penyesuaian insentif dilakukan agar Gojek dapat terus menjaga permintaan order dan keberlangsungan ekosistem Gojek.

“Dalam mendukung pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 348 Tahun 2019, tarif dasar dan tarif minimum Go Ride telah ditingkatkan,” kata Arum melalui keterangan tertulis, Rabu (21/8/2019).

“Seiring dengan meningkatnya pendapatan organik mitra driver dari tarif,  maka penyesuaian insentif perlu dilakukan agar Gojek dapat terus menjaga permintaan order dan keberlangsungan ekosistem Gojek,” lanjut Arum.

 

Sumber : Kompas.com

LEAVE A REPLY