Pelita.online –
Kericuhan pecah di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, Rabu (18/9) saat digelar aksi unjuk rasa terkait dengan Revisi Undang-undang KPK.
Massa yang terlibat bentrok dengan polisi berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menolak RUU KPK.
Kericuhan berawal ketika sejumlah massa beratribut HMI yang dalam spanduknya tertulis ‘Tolak Irjen Firli’ sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Gedung KPK.
Di tempat yang sama juga tengah berunjuk rasa massa pendukung revisi UU KPK yang sejak pekan kemarin selalu hadir tiap sore.
Untuk mencegah bentrok dua kubu ini, polisi menghalangi massa beratribut HMI agar tidak mendekat massa pedemo pro revisi UU KPK. Namun massa HMI terus mendekat agar bisa masuk ke dalam pagar Gedung KPK. Namun polisi terus menghalangi.
Keributan lantas pecah, masa sempat beradu fisik dengan polisi. Terlihat satu orang diamankan ke bus polisi. Situasi kemudian bisa ditenangkan.
Massa beratribut HMI menuntut agar Presiden Joko Widodo tidak melantik Firli sebagai Pimpinan KPK.
Sementara itu, jalannya demo massa pro revisi UU KPK berjalan lancar tanpa ada insiden.
Sumber : cnnindonesia.com
